Faktanya, Kurikulum Prototipe Sudah Diajarkan Jauh-Jauh Hari di Sekolah Ini
SMP Muhammadiyah 13 Surabaya menggelar Festival Karya pada 23-24 Februari 2022 dia aula sekolah. Festival Karya siswa kelas 9 ini merupakan bagian dari evaluasi akhir yang harus dituntaskan oleh seluruh siswa di jenjang akhir. Istilah ini biasa diakrab disebut ujian praktik.
Menurut Siti Nazzalah MPd, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, kegiatan evaluasi berbasis proyek telah dikerjakan siswa hampir satu bulan. Siswa merancang berbagai karya sesuai instruksi para guru, kemudian diwujudkan dalam gelar pameran berbentuk Festival. Adapun festival karya dihadiri perwakilan siswa kelas 7 dan 8. Sebagai undangan bapak/ibu guru selaku tim penguji sangat antusias menikmati gelar karya siswa tersebut.
Pada Festival Karya, para siswa menampilkan mading 3 dimensi berupa maket sebuah negara merupakan tugas IPS. Salah satu maket yang menarik adalah maket negara Jepang. Dalam maket tersebut dimunculkan ikon Jepang dengan cukup eksotis, bunga sakura, gunung Fujiyama, dengan pagoda dan tentu saja nuansa guyuran salju, sangat artistik.
“Untuk pelajaran IPA para siswa memamerkan makanan atau snack sehat berbahan dasar sayur dan buah. Dilengkapi dengan poster berisi kandungan gizi dan proses pembuatan. Stik kelor merupakan hasil olahan yang menarik pengunjung untuk dicicipi,” ujarnya.
Siti Nazzalah menambahkan, keterampilan mengolah bahan dasar limbah juga turut dipamerkan. Tugas mata pelajaran prakarya ini membuat siswa harus berburu berbagai sampah plastik kemasan makanan, kemudian dirangkai menjadi tikar yang cantik dan unik. Gelar pamungkas pada Festival ini adalah drama musikal, drama ini merupakan perwujudan tugas seni budaya (musik, rupa), dan tugas bahasa.
“Drama diharuskan menampilkan empat bahasa dalam pementasannya yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Jawa. Tak lupa juga muatan senam artistik harus dapat masuk dalam skenario drama sebagai wujud penuntasan tugas mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,” katanya.
Festival Karya kelas 9 ini, lanjut dia, juga mengandung beragam filosofi. Ujian praktik kali ini didasarkan pada beberapa hal. Antara lain sebagai sekolah yang telah berlabel Sekolah Ramah Bakat SMP Muhammadiyah 13 mencoba mengeksplor beragam bakat dan kompetensi siswa dalam sebuah proyek yang bernuansa belajar dengan menggembirakan.
Siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan ide-ide dan kreativitas mereka dalam berbagai karya yang nantinya bermuara pada keterampilan life skill.
“Bila pemerintah sedang gencar menyosialisasikan kurikulum prototipe yang mengutamakan ekplorasi bakat dan minat siswa melalui pembelajaran berbasis proyek, SMP Muhammadiyah 13 telah mengawalinya jauh-jauh hari. Salah satunya dengan wujud Festival Karya yang dikembangkan siswa kelas 9 sekarang,” ujarnya.
Sementara menurut Salsa, salah satu siswa kelas 9, ujian proyek kali ini siswa diajarkan banyak hal. “Kami harus bekerja tim menuntaskan tugas yang cukup rumit. Kami juga harus belajar untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, bertoleransi, gotong royong, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan tentu saja kreativitas juga turut dikembangkan” urainya. (Nufus/AS)